gadis muslimah







.assalamua'laikum ...dang kulu kilo mantap bae disikak di blog nisa

Jumat, 18 November 2011

Biologi Imtaq : Virus dan Monera





VIRUS DAN MONERA

Virus merupakan makhluk hidup ultra mikroskopis yang hanya dapat berkembang biak di dalam sel hidup, dan strukturnya belum dapat dikatakan sebuah sel karena hanya mempunyai gen DNA atau RNA dengan selaput atau seludang protein.
Monera adalah golongan makhluk hidup yang meliputi bakteri dan ganggang biru, yang bentuk tubuhnya adalah sel prokariotik (inti sel masih tersebar tidak ada selaput inti). Bakteri tubuhnya terdiri dari satu sel tidak berklorofil, sedangkan ganggang biru terdiri dari satu sel, koloni, atau bentuk benang dan mempunyai klorofil.
Berdasarkan penemuan manusia sebagai ilmuwan tentang mikroorganisme, maka pengetahuan tentang virus dapat kita uraikan sebagai berikut :

Struktur virus
1. Ukuran virus sangat kecil sehingga dinyatakan dalam satuan milimikron (mu), sama dengan seper seribu micron (u) atau sama dengan seper sejuta millimeter.
2. Virus dapat hidup dalam sel-sel jaringan makhluk hidup lain sebagai inangnya, dan jika diluar jaringan maka virus dinyatakan sebagai benda mati.
3. Struktur virus tersusun dari asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (ARN) yang dikelilingi oleh seludang protein disebut kapsid.

Ilmu pengetahuan tentang jenis makhluk hidup yang ultra mikroskopik dan mikroskop ini bagi kita sebagai umat muslim, tidaklah bertentangan dengan kaidah-kaidah Islam karena Allah SWT Yang Maha Pencipta telah berfirman dalam Al Qur’an surat Al Baqarah, ayat 26 :
“Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan “Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?”. Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu banyak orang yang diberiNya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik.” (QS. Al Baqarah : 26)

Dengan sikap rendah hati dan rasa keimanan dan ketaqwaan  terhadap Allah SWT sang Pencipta itu, marilah kita mohon padaNya petunjuk dari ‘perumpaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu” yaitu virus dan monera yang termasuk makhluk hidup yang lebih kecil  dibandingkan nyamuk, dengan menggunakan akal dan fikiran serta kemampuan ilmu pengetahuan yang ada pada diri manusia sebagai hambanya, agar tidak tergolong pada orang-orang fasik yang disesatkan karena sikap keangkuhannya. Mempelajari tentang virus dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita dalam membuktikan Keesaan Allah SWT sebagaimana firmanNya dalam Al Qur’an surat Al Furqan ayat 2 :
“….yang kepunyaan-Nya-lah kerjaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan (Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.” (QS. Al Furqan : 2)

Ayat di atas memberikan penjelasan kepada manusia bahwa Allah menciptakan segala sesuatu termasuk makhluk hidup itu ditetapkan dalam bentuk dan ukuran-ukuran tertentu.

Peranan Virus
Mempelajari konsep virus lebih dalam lagi dibahas tentang bagaiman peranannya dalam kehidupan manusia, yang pada umumnya sebagaian besar virus bersifat merugikan/menimbulkan penyakit pada tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia. Telah banyak jenis penyakit pada manusia yang penyebabnya virus yang ditemukan oleh para pakar Biologi/(Phatologi), seperti influenza, polio, kanker, AIDS, dll.

Segala macam jenis penyakit yang penyebabnya virus maupun bukan, dicari cara pengobatan untuk penyembuhan secara kimiawi dengan obat-obatan, dan secara biologi dengan cara vaksinisasi, sehingga banyak yang telah dapat ditanggulangi secara medis, tetapi masih banyak pula yang belum dapat ditemukan terutama obat-obatan untuk jenis penyakit yang disebabkan virus. Secara biologis dengan vaksinisasi oleh para ahli terus dikembangkan untuk menganggulangi penyakit itu.
Hal ini yang sangat penting dalam usaha memerangi penyakit yang disebabkan oleh virus atau penyakit lainnya adalah usaha meningkatkan kesehatan dengan mencegah secara dini timbulnya atau penularan penyakit, sikap disiplin dan perilaku kehidupan manusia sehari-hari merupakan faktor utama dalam mencegah terjangkitnya penyakit terhadap individu, keluarga, masyarakat dan lingkungan  yang lebih luas lagi. Sebagai contoh penyakit AIDS (Aquired Immune Deficiency Syndrome) yang sampai sekarang ini belum ditemukan jenis obat yang lenih tepat dalam pengobatan si penderita, diupayakan untuk mencegah penularannya bagi manusia. Golongan yang beresiko tinggi untuk tertular AIDS  adalah orang yang sering berganti-ganti pasangan baik homo maupun hetero seksual, penerima darah, sperma dan bayi yang menerima air susu ibu penderita AIDS.
Sikap disiplin, perilaku dan moral/akhlak individu manusia itulah yang menjadi landasan pokok dalam usaha menanggulangi penularan segala jenis penyakit termasuk AIDS. Oleh karena itu dalam agama Islam yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW., beliau bersabda :
“Sesungguhnya aku diutus (Allah), hanyalah untuk menyempurnakan akhlak manusia.”

Sabda beliau mengandung arti yang cukup dalam dan mulia, sebab apa, mengapa, dan bagaimana akhlak manusia yang sempurna itu? Untuk mencari dan menemukan jawaban-jawabannya itu maka salah satu kriterianya adalah mereka orang-orang yang beriman dan bertaqwa yang patuh taat dan berpegang teguh kepada hukum-hukum syariat Islam. Firman Allah SWT dalam Al Qur’an surat Al Hujurat ayat 13 :
“…….sesungguhnya orang yang paling mulia pada sisi Allah, ialah orang yang paling taqwa……” (QS. Al Hujurat:13)

Cukup banyak ayat-ayat Al Qur’an yang menjelaskan tentang hukum-hukum cara bersikap, berperilaku, dan bergaul antara sesame jenis atau lain jenis, bergaul dalam lingkungan, dll, untuk orang muslim agar diamalkan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya :

1. Surat  Al Isra’ ayat : 32 yang artinya :
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina adalah sesuatu perbuatan keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS. 17:32)
2. Surat Al A’raaf ayat 80 dan 81 yang artinya :
“……Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahiayah (homo sexualis) itu yang belum pernah dikerjakan……” (QS. 7:80)
“Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, amlah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas” (QS. 7:81)

Kesimpulan :
1. Mempelajari tentang keberadaan makhluk yang ultra mikrokopis dan mikrokopis tidaklah bertentangan dengan kaidah Islami, tinggal tergantung kepada sikap dan perilaku setiap individu yang mempelajarinya untuk memperoleh petunjuk atau yang akan tersesat.

2. Kemampuan manusia yang diberi akal dan pikiran dalam menggali dan membuktikan keeasan Allah tidaklah hanya terbatas kepada penemuan makhluk yang ultra mikrokopis semata, namun dengan menggunakan keimanan dan ketauhidan setiap individu yang muklhis dapat pula mempelajari makhluk gaib yang tidak terjangkau oleh alat teknologi yang super canggih.
  





Tidak ada komentar:

Posting Komentar