gadis muslimah







.assalamua'laikum ...dang kulu kilo mantap bae disikak di blog nisa

Sabtu, 19 November 2011

Biologi Imtaq : Keanekaragaman Hayati

 






KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman hayati adalah merupakan suatu kesatuan dari bermacam keanekaragaman makhluk hidup ditinjau dari keanekaragaman jenis, keanekaragaman genetika, dan keanekaragaman ekosistem. Arti lain keanekaragaman hayati adalah keterkaitan antara berbagai keanekaragaman itu sebagai satu kesatuan (totalitas).

Keanekaragaman Jenis
Makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu dunia tumbuhan (flora) dan dunia hewan (fauna) yang masing-masing memiliki ciri yang spesifik ditinjau dari keanekaragaman jenis, meliputi variasi bentuk, jumlah, dan sifat lain yang terlihat pada tingkat yang berbeda-beda, dengan menggunakan daya kemampuan akal pikiran manusia dalam mengamati dan memahami keanekaragaman jenis ditinjau dari variasi bentuk, penampilan, jumlah dan sifat lainnya, dapat kita amati langsung objek makhluk hidup yang ada disekeliling kita. Contohnya kita kenal jenis tumbuhan kelapa, siwalan/lontar, aren, pinang, yang semua jenis tumbuhan ini jika kita amati terdapat persamaan ciri-cirinya, dan ada pula perbedaan ciri-cirinya.

Demikian pula jika kita amati dari jenis tumbuhan buah mangga terdapat varietasnya, antara lain : jenis mangga harumanis, mangga si manalagi, mangga cengir, dan lainnya, menunjukkan perbedaan rasa, warna, bentuk, harum, yang berbeda-beda.

Persamaan dan perbedaan sifat atau ciri-ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup yang sejenis maupun tidak sejenis seperti pada tumbuhan di atas, hal ini ditentukan oleh keanekaragaman gen (plasma nutfah)yang dimiliki oleh makhluk hidup itu sendiri.

Timbulnya keanekaragaman jenis pada setiap makhluk hidup di alam raya ini merupakan suatu bukti dari kekuasaan Yang Maha Pencipta alam raya yaitu Allah SWT, agar manusia yang diberiNya akal dan daya fakir lebih tinggi dari pada makhluk lain dan mentafakuri sehingga menjadi lebih yakin dan meningkat tingkat ketaqwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini dapat kita perhatikan firman Allah SWT dalam Al Qur’an surat Faathir (35:27,28)

‘Tidaklah kamu melihat bahwasannya Allah menurunkan hujan dari langit lalu kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beranekaragam jenisnya. Dan diantara gunung-gunung ituada garis-garis patah dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat.” (QS. Al Faathir : 27)

“Dan demikian (pula) diantara manusia, binatang-binatang melata, dan bintang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hambaNya hanyalah ulama (orang-orang yang mengetahui kebesaran dan kekuasaan Allah). Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (QS. Al Faathir : 28)



Kedua ayat di atas memberikan petunjuk dan dapat memperkuat ketaqwaan dan keimanan bagi setiap insan yang memiliki budi dan akal untuk mempelajari dan memperhatikan keEsaan Allah SWT dari berbagai makhluk ciptaanNya. Ada dua kemungkinan sikap manusia dalam mengkaji dan menghayati firman Allah dengan menggunakan ilmu yang dimilikinya itu, yaitu apakah mereka akan tunduk, takut dan bersyukur kepada Yang Maha Pencipta, atau manusia itu akan merasa bangga, takabur, dan sombong dengan penemuan-penemuan ilmu dengan kajian akal pikirannya itu.

Keanekaragaman Gen (plasma nutfah)
Gen itu terdapat dalam kromosom yang tersimpan dalam inti sel setiap organisme, fungsinya adalah merupakan faktor kebanyakan yang mengatur bagaimana sifat yang nampak dan tidak nampak diwariskan kepada keturunannya. Seperti tumbuhan mangga memiliki sifat rasa manis atau asam, buah besar atau kecil, harum atau tidak harum, dan sifat-sifat lainnya yang tidak nampak, semuanya itu pengendaliannya diatur oleh gen.

Keanekaragaman gen inilah yang menentukan keanekaragaman individu sejenis maupun bagi individu yang lain jenis sehingga dijadikan dasar untuk lahirnya keanekaragaman jenis makhluk hidup.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap keanekaragaman genetik adalah ditentukan oleh keadaan lingkungan dimana makhluk itu berada, kenyataan ini dapat kita amati dan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari misalnya ada dua individu yang mempunyai susunan faktor genetik sama, tetapi menunjukan sifat atau ciri yang berbeda jika hidup pada lingkungan yang sama kemungkinannya muncul kemiripan sifat atau ciri dari kedua individu itu, walaupun umumnya sifat dan cirinya berbeda-beda.

Pengaruh keadaan lingkungan terhadap sifat atau ciri setiap makhluk hidup adalah merupakan sunnatullah yang perlu kita tafakuri sebagaimana firmanNya dalam Al Qur’an surat Ar Ra’d (13:4) :

“ Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebagian tanaman-tanaman itu atas sebagaian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar Ra’d : 4)

Dari ayat di atas manusia dituntut mencari jawaban mengapa Allah melebihkan sebagian tanaman-tanaman itu atas sebagian yang lainnya? Untuk membuktikan kebenaran firman Allah itu, manusia yang mempunyai kemampuan berfikir berdasarkan akal dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, baru dapat menemukan bukti-bukti adanya keanekaragaman gen dan pengaruh keadaaan lingkungan terhadap sifat dan ciri yang dimiliki oleh setiap individu makhluk hidup.



Keanekaragaman Ekosistem
Sebuah ekosistem terdiri atas komponen-komponen biotik (makhluk hidup, tumbuhan, hewan, manusia dan mikroorganisme lainnya) dan komponen abiotik (seperti air, tanah, jenis, udara dan kesamaan, kadar garam, dll).

Kedua komponen biotik dan abiotik ini satu dengan lainnya saling ketergantungan sehingga perbedaan komponen biotik dan abiotik yang berbeda, membentuk lingkungan (ekosistem) yang berbeda pula. Munculnya keanekaragaman ekosistem disebabkan adanya variasi keberadaan komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem itu sendiri. Misalnya tumbuhan jenis kelapa banyak terdapat di ekosistem pantai, pohon Lontar banyak terdapat di ekosistem dawan, pohon Aren terdapat di ekosistem hutan basah.

Berkesinambungan dengan firman Allah di atas, maka untuk meyakinkan tentang pengaruh lingkungan terhadap keanekaragaman gen dan jenis makhluk hidup, maka Allah berfirman dalam Al Qur’an surat an Nahl (16:13) :

“Dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran.” (QS. An Nahl  : 13)

Dari keterangan ayat di atas tentang Allah ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lain macamnya. Memberikan pengetahuan pada kita yang dikenal dengan keanekaragaman ekosistem yang terdapat dalam alam raya ini, dapat kita pelajari dan amati dengan kemampuan pengetahuan yang kita miliki sebagai berikut :

Bumi berlain-lainan macamnya dapat ditafsirkan bahwa komponen lingkungan abiotik yang meliputi faktor fisik (seperti air, tanah, udara, cahaya, suhu, kelembaban, dan lain-lainnya) serta faktor kimia (seperti keasaman, mineral, dan salinitas) yang terdapat di ala mini berbeda-beda. Demikian pula komponen lingkungan biotik yang merupakan penghuni di bumi ini meliputi tumbuhan, hewan, manusia dan mikroorganisme beanekaragam jenisnya. Kedua komponen abiotik dengan biotik terjalin suatu proses interaksi anatara satu dengan lainnya yang tidak dapat dipisahkan maka disebut ekosistem.

Proses interaksi antar komponen dalam ekosistem meliputi proses pengambilan dan perpindahan energi (energitika), daur materi dan produktivitas, yang semua ini secara kualitas dan kuantitasnya sangat dipengaruhi oleh tingkat keberadaan komponen biotik dan abiotik, sehingga melahirkan keanekaragaman ekosistem.




Sistematika
Sistematik adalah satu sistem tertentu yang dipakai para ilmuwan dalam mengelompokkan dan tata nama makhluk hidup yang beranekaragam, dengan tujuan agar menyederhanakan objek studi dan sekaligus memudahkan kita untuk mengenal keanekaragaman makhluk hidup. Kelompok di bentuk berdasarkan cara mengklasifikasikan makhluk hidup disebut takson. Untuk mengetahui takson (kelompok), kita harus mengetahui tentang dasar-dasar klasifikasi yang dipakai tiap-tiap takson. Dasar yang dipakai dalam klasifikasi adalah adanya persamaan ciri dan sifat yang dipunyai oleh makhluk hidup, dengan cara mengklasifikasikan seperti pada table di bawah ini.

Nama-Nama Jenis Hewan
Kelompok 1
Cirinya :
-Kaki empat
Kelompok 2
Cirinya :
-Kaki empat
-Herbivora
Kelompok 3
Cirinya :
-Kaki empat
-Herbivora
-Jari kaki dua
1. Kuda
V
V
-
2. Kerbau
V
V
V
3. Sapi
V
V
V
4. Kelinci
V
V
-
5. Kucing
V
-
-
6. Harimau
V
-
-
7. Kambing
V
V
V
8. Anjing
V
-
-
Jumlah anggota jenis
8
5
3

Memperhatikan tabel di atas hubungan antara jumlah anggota jenis dengan  banyaknya ciri tiap-tiap kelompok dapat disimpulkan bahwa jumlah anggota jenis lebih besar apabila ciri-ciri pada tingkat kelompok/takson semakin banyak. Demikianlah cara ilmuwan menentukan kriteria pada tingkat takson, dan disepakati oleh ilmuwan penggunaan deret takson dari jumlah anggota jenis terbanyak ke jumlah anggota jenis sedikit, yaitu mulai takson Regnum/Kingdom……..sampai takson spesies.

Para ilmuwan di seluruh dunia ini mengakui dan menggunakan pola sistematika dengan kriteria tingkat takson untuk digunakan dalam komunikasi ilmiah atau suatu Negara, walaupun di tiap Negara memiliki pola sistematika dan tatanama yang berbeda-beda tergantung pada kepentingan di tiap wilayah/daerah itu sendiri.

Pemberian tatanama dengan sistem nomenklatur, biner atau lainnya, bagi makhluk hidup yang ada di alam raya ini adalah merupakan ungkapan kembali dari ilmu yang telah diberikan Allah SWT terhadap nenek moyang yaitu Adam as, yang mana beliau sebelum turun ke dunia ini dibekali pengtahuan tentang nama-nama seluruh benda yang akan ada di dunia ini. Firman Allah dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 31 :  

“Dan Dia (Allah) mengajrkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian dikemukakannya kepada malaikat lalu….. (QS. Al Baqarah : 31)

Ayat Al Qur’an di atas memberi penjelasan kepada kita bahwa sebelum nabi Adam a.s. diturnkan ke bumi sbagai khalifah, dan merupakan manusia pertama yang menghuni bumi ini, oleh Allah SWT. Diberi ilmu yaitu mengetahui nama-nama tumbuhan, hewan, dan semua benda yang akan ada di permukaan bumi kita sekarang ini. Lebih jauh uraian dan kelanjutan panjelasan dari ayat ini adalah memberikan gambaran bahwa manusia (Adam a.s.) memiliki kemampuan sebagai khailfah dari pada malaikat, jin, dan makhluk-makhluk lainnya.














1 komentar: